Untuk Tangani Stunting di Gunungkidul, BRIN Berkolaborasi dengan 3 Lembaga Lainnya

R Inspirasi
0

foto : Humas BRIN

SorotGunungkidul.com - Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Gunungkidul dan PT. BPR Bank Daerah Gunungkidul (PERSERODA).


Penandatanganan ini berhubungan dengan inovasi produk pangan lokal guna mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kalurahan Kelor, Kapanewon Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul DIY.


Kepala PRTPP BRIN, Satriyo Krido Wahono menjelaskan, kerja sama yang dilakukan  mempunyai tujuan membantu upaya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam menurunkan angka stunting, utamanya di Kelurahan Kelor.


Baca Juga : Warga Nglipar Gunungkidul Gantung Diri dengan Iringan Musik


Meskipun tidak dapat secara langsung dan signifikan mengurangi angka stunting, setidaknya ini merupakan langkah untuk memanfaatkan potensi lokal yang selama ini terabaikan, namun sebenarnya memiliki potensi yang baik untuk mengatasi stunting jika dikelola dengan baik.


Satriyo menyebutkan bahwa kerja sama ini adalah yang pertama kali dilakukan antara PRTPP, IDI, dan PT. BPR BDG, dengan skema yang berbeda dibandingkan dengan kerja sama sebelumnya.


Selain pelatihan, kali ini juga akan diperkenalkan inovasi produk pangan lokal kepada masyarakat.


Baca Juga : Buruh Serabutan Lolos Pendidikan Polri, Kisah Pemuda Gunungkidul yang Menginspirasi


Satriyo berharap kerja sama ini tidak hanya membahas permasalahan stunting di Gunungkidul saja, tetapi juga bisa mengatasi masalah kesehatan lainnya seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit lainnya.


Dengan demikian, riset inovasi ini dapat benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat.


Rini Widiyanti, Direktur Utama PT. BPR Bank Daerah Gunungkidul mengungkapkan, stunting termasuk masalah serius yang berdampak pada masa depan generasi muda dan bangsa.


Baca Juga : Mengenal Tradisi Petik Laut, Event Tahunan yang Diselenggarakan di Pantai Sadeng


Oleh karena itu, diperlukan penanganan dari berbagai pihak.


Dalam acara yang sudah dilakukan, kami berkumpul membawa semangat perubahan dan inovasi guna mendukung percepatan penurunan angka stunting di Gunungkidul.


Rini menambahkan bahwa kesuksesan pembangunan di Gunungkidul tidak hanya diukur dari tinggi rendahnya gedung-gedung yang dibangun, tetapi juga dari seberapa baik pertumbuhan anak-anak yang sehat dan cerdas.


Baca Juga : Bupati Gunungkidul Menghadiri Pelantikan Praspa di Istana Merdeka Jakarta


Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama kami untuk menggali dan mengembangkan inovasi produk pangan lokal yang berkualitas tinggi, bergizi, dan sehat.


Ini akan jadi aset penting dalam upaya pemberantasan stunting di Kabupaten Gunungkidul.


Diah Prasetyorini, Ketua IDI Cabang Gunungkidul, menjelaskan bahwa Gunungkidul memiliki angka stunting tertinggi di Yogyakarta, yaitu 23,5%.


Baca Juga : Kodim 0730/Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Memberikan Bantuan Air Bersih


Hal inilah yang menjadi latar belakang kerja sama ini.


Terkait dengan program stunting yang akan dilaksanakan, Diah menjelaskan bahwa mereka memilih lokasi yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.


Kalurahan Kelor dipilih karena dianggap memiliki angka stunting cukup tinggi namun belum mendapat penanganan dari Pemda.


Bentuk kolaborasi antara IDI dan PRTPP tidak hanya terbatas pada pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil.


Mereka juga ingin masyarakat memahami betul cara memberikan nutrisi yang tepat bagi anak-anak mereka.


Sehingga setelah program ini selesai, ada pengetahuan yang diwariskan kepada masyarakat.


Semua pihak yang terlibat dalam kerja sama ini berkomitmen untuk mengatasi permasalahan stunting dan berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, tidak hanya di Gunungkidul, tetapi juga di wilayah lainnya.


Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat tercipta inovasi-inovasi produk pangan lokal yang berkualitas tinggi, bergizi, dan sehat, sehingga dapat berdampak positif dalam upaya penurunan angka stunting.***

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)