Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Terus Melakukan Upaya Dalam Penyebaran Virus Antraks

R Inspirasi
0

Gunungkidul


Sorot Gunungkidul - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus melakukan upaya dalam pencegahan penyebaran virus antraks.


Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengambil sampel darah 22 warga Semuluh Lor, Ngeposari, Semanu.


Hal itu dilakukan Dinas Keseharan Kabupaten Gunungkidul untuk memeriksa kemungkinan terjadinya penularan di wilayah tersebut.


Hal itu di ungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Sidiq Hery Sukoco.


Sidiq menjelaskan, semua itu dilakukan setelah adanya dua warga mengalami luka kulit seperti gejala Antraks.


Kasus itu diduga berhubungan dengan warga yang sempat brandu satu ekor kambing beberapa waktu lalu.


Brandu adalah kegiatan membagikan dan mengonsumsi hewan ternak yang sudah mati karena sakit.


Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul juga mengambil sampel darah warga yang ikut mengonsumsi daging kambing tersebut.


Dikutip dari Republika (21/07), sampai saat ini Sidiq masih menunggu hasil laboratorium dari sampel darah yang diambil.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Iriawaty mengungkapkan luka yang dialami dua orang yang diduga terserang Antraks berangsur sembuh.


Dewi menghimbau masyarakat supaya menjalankan pola hidup sehat dan memastikan makanan yang akan di konsumsi aman dan sehat.


Dengan demikian diharapkan masyarakat jadu tidak mudah terserang penyakit.


Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Retno Widiastuti mengungkapkan pihaknya juga sudah menurunkan petugas untuk menelusuri penularan Antraks di Semuluh Lor.


Petugas juga sudah mengambil sampel tanah di sekitar tempat tinggal warga yang diduga terserang Antraks.


Menurut penelusuran petugas didapatkan informasi bahwa warga tersebut sebelumnya mengonsumsi daging kambing.


Untuk kasus positif dari Semuluh Lor belum ada, sampai saat ini masih dugaan dan untuk kepastian masih menunggu hasil tes.


Hingga saat ini juga belum ada laporan hewan ternak mati karena sakit. (republika)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)