145 SPBU Ogah Beroprasi Setelah Karyawannya Jadi Korban Kekerasan Akibat Krisis BBM

OkeBerita
0



Ratusan pemilik pom bensin di Lebanon telah menolak beroperasi setelah staf mereka mendapatkan kekerasan fisik ketika bahan bakar menipis.


Baru-baru ini, jejaring media sosial di Lebanon dipenuhi dengan video dan gambar yang menunjukkan kerusuhan, perkelahian massal, hingga penggunaan senjata api di SPBU ketika antrean menumpuk dan bahan bakar dibatasi.


SPBU Lebanon hanya bekerja sampai tengah hari dan mengisi tidak lebih dari 25 liter untuk satu mobil karena kurangnya pasokan.


Jurubicara distributor bahan bakar, Fadi Abu Shakra pada Rabu (23/6) mengatakan, terdapat 145 SPBU yang menolak untuk beroperasi karena khawatir dengan keselamatan karyawannya.


"Warga tidak ingin memahami bahwa SPBU tidak bertanggung jawab atas kebijakan pihak berwenang dan jatuhnya pound," kata Shakra, seperti dikutip Sputnik.


Kekurangan bahan bakar telah menjadi pemicu kecauan di Lebanon selama beberapa bulan terakhir, Krisis ekonomi membuat negara dan perusahaan swasta kehilangan dana untuk membeli bahan bakar yang cukup untuk menutupi permintaan, di mana harga bensin disubsidi oleh pemerintah. 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)